DUMBA’GELETER



Aku dan setangkai bunga mawar yang  kusembunyikan dibalik sweter armyku.  Sudah dua jam aku berlalu lalang di depan rumahnya namun aku tak sanggup menyapa pagar dan pintu yang membuatku mencengkram dan berteriak histeris disertai rasa kaku dan gunda gulana.
Security perumahan pun sudah mulai curiga melihatku, Dia menyapaku dengan senyuman yang lebar namun mata yang melalat seolah aku mempunyai sahabat untuk mencengkram langit rumah gadis itu, pikirku demikian. Aku terdesak dan jari jemariku sangat kaku untuk membunyikan bel rumah si gadis.
Lampu di kamarnya mulai menyala, kemudian ruang tamu dan terakhir WC. Aku berfikir si gadis itu mendengarkan suara yang tak asing lagi bagi pintu rumahnya, namun dia malah tidak mendengarnya, dan ternyata sosok lain yang mendengar suara nyanyian pintu itu dan membukanya dengan pelan, sudah jam 8.00. Tatap mataku ke arah lengan.
Memulai pembicaraan tidak begitu kaku dengan gadis yang satu ini, namun puncak kekakuanku mulai menjelma layaknya orang hipertensi ketika sosok kulit nan eksotik, rambut lurus sebahu, hidung membelah wajah semeter dari kiri dan kanan, serta mata sejernih air pantai raja empat menghampiriku dengan suara yang selembut sutra seakan menambah adrenalinku.
Aku tak mampu berbicara panjang lebar dengannya, aku hanya menyampaikan isi surat hatiku melalui setangkai bunga dengannya. Ikhlas gadis itu menerima surat hatiku untuknya, namun belum berarti dia menerima hatiku berlabu di tubuhnya.
Selama 2 hari menunggu, lagu Craig David yang berjudul Unbelievable tiba-tiba terdengar sebagai nada smsku, lagu itu menggambarkakan isi sms itu, tak terduga si gadis mengatakan “IYA”.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTANYAAN WAWANCARA ADS/AAS

THOUSANDS QUESTIONS

MEMILIH KAMPUS UNTUK APLIKASI BEASISWA ADS/AAS