PERTANYAAN WAWANCARA ADS/AAS



PERTANYAAN WAWANCARA

Setelah panggilan JST (joint selection team) masuk ke mailing list email saya, rasa bahagia, was-was, dan syukur bercampur aduk. Serasa kaki saya sudah menginjak kota Melbourne yang romantis itu, serasa sudah di Flinders street sambil ngopi-ngopi. Heheheh

Ternyata saya terlalu dini untuk merasa bahagia gila, (itu saking gilanya saya tidak bisa tidur selama dua malam, gilllaaa) sebab masih ada tes yang sangat menentukan bagi saya yaitu IELTS dan WAWANCARA.  Bagi saya, test IELTS sudah tak asing lagi ditelinga namun saya belum pernah test meski sekali, menyentuh buku IELTS pun saya belum pernah karena saya lebih menyukai menjawab soal-soal TOEFL, disamping itu bukunya juga mahal-mahal (heheheh alasan), padahal saya anak Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Singkat cerita, saya berjanji untuk bergulat dengan buku-buku IELTS namun hingga due date test IELTS hanya terhitung semalam sebelum test saya belajar full dan hasilnya MENGECEWAKAN tapi masih memenuhi syarat AAS. Alhasil saya diberi jadwal 9 month PDT di Bali. What anak English Education dapat IELTS 5.5, bagi saya itu sangat memalukan sungguh memalukan. Kemudian sedih karena takut tidak “lulus”. 

Nah seminggu kemudian, jadwal wawancara saya tiba, deg dag dig dug sejak semalam sebelum tes, belajar gila sampai jam 4.00 pagi alhasil saya datang terlambat sehingga tidak mengikuti arahan dari pewawancara (jangan ditiru). Tidak lama kemudian Ibu Katerin (Alumni AAS) memanggil nama saya sebagai peserta pertama untuk diwawancara, ohh ghossshh. Sudah telat, peserta pertama pula. Tarik nafas sejenak, kemudian mengambil dokumen-dokumen yang saya sudah siapkan, lalu berdua dan melangkahkan kaki mengikuti Ibu Katerin. Sesampai di depan ruangan interview saya tidak langsung ikut masuk, ada adegan-adegan ketok-ketok pintunya dlu, memberi salam, lalu senyum, dan Prof Alex dari UQ menyambut senyum saya bersama Ibu Katerin. 

Sebelum duduk saya berslaman terlebih dahulu dengan kedua pewawancara kece saya, lalu menanyakan kepada mereka “May I sit” denga nada riang, Prof Alex membalas “Yes” Andi. Intinya sepanjang proses tanya jawab itu 70% saya tersenyum hanya pada pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan logika dan imajinasi tinggi wajah saya berubah menjadi sok sok serius. Hehehehe

Adapun pertanyaan-pertanyaa dari Prof Alex
1.      Tell me your self? Disini saya tidak menceritakan ibu dan bapak saya ganteng, eh salah guru maksud saya, adik saya tiga, dsb. Akan tetapi saya lebih banyak bercerita tentang kegiatan saya selama masih kuliah menempuh keserjanaan, tulisan-tulisan yang pernah saya karang, prestasi-prestasi saya selama hidup saya. Kemudian apa yang sedang saya lakukan sekarang ini, misalnya pada saat itu saya sedang meniliti mengenai Self regulation Siswa. Lalu saya juga memperlihatkan dokumen-dokumen yang menunjang kegiatan saya misal sertifikat, foto-foto kegiatan, piagam, surat keterangan, dsb.
2.      Tell me your research that you are conducting now? Pertanyaan kedua dari prof alex ini membuat saya tak tersenyum untuk menjawabnya, rasanya lama menjelaskan penelitian saya ini, yang saya jelaskan ke Prof Alex adalah latar belakang mengapa saya meniliti dengan topik tersebut, apa tujuannya, manfaatnya, batasan penelitian saya, metode yang saya gunakan untuk mengumpulkan data, instrument penelitian saya nantinya.

Pertanyaan dari Mba Katerin?
Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan dari Mba Katerin adalah pertanyaan berulang terhadap apa yang saya tulis di form aplikasi saya. Jadi penting memahami isi form aplikasi anda sebelum mengiktui wawancara
1.      Andi, Why do you want to study in Uni of Melbourne?
2.      You have attended International conference in UMM. So, what have you got from the conference?
3.      Why do want to pursue your master degree in Applied Linguistics?
4.      Why do u always smile Andi? Is there something wrong? Pertanyaan ini yang membuat saya gemetar, karena saya merasa pewawancaranya tersinggung dengan senyum saya. Lalu saya menjawab, saya berusaha rileks sebab saya adalah peserta pertama kemudian dengan senyum saya ingin mengabarkan secara symbolis bahwa saya sangat berterima kasih telah diundang untuk mengikuti JST (English version)
5.      Why do you always move to work in one institution to another such as you resigned from PIA and a couple months later, you taught in ELTI Gramedia, Why?
Lalu setelah menjawab pertanyaan ke-lima tersebut Mba Katerine menyudahi wawancara kami, lalu menanyakan is the anything to say? Saya jawab “yes sure” what is that? Next year I am going to my favorite professor in Uni of Melbourne. Sok sok favorite professol padahal belum pernah diajar sama beliau, jangankan diajar, ketemu pun tidak. Heheheheheh

Berikut ini surat cinta dari AAS

 

Makassar, 23 Juni 2016
Andi Miftahul Maulidil Mursyid

Feel free for further information or sharing
FB: Miftahul Maulidil Mursyid
IG: miftahulmaulidil
Line: miftahulmaulidil
WA: 082349213626


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayah-ayahan atau Ayat Ayatan

THOUSANDS QUESTIONS