One Would Have Thought
Nyala lampu sudah seperti nyala lilin, Tetesan embun yang sejuk kini mulai menghangat, hujan hanya sesekali menghampiri, beribu pepohonan kini tumbang 900, dan sudah tidak ada lagi pagi dan malam yang dirasakan, hanya ada gelap panas serta kokokan ayam yang menjadi samar. Aku merasa tak nyaman lagi tinggal di sini, serasa aku disetrika oleh suasana ini. Sepanjang hari pakaian serta handuk selalu basah. Melihat keadaan seperti ini aku mulai menyadari bahwa semua ini tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja. Sebagai satu-satunya putra daerah yang lanjut sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, aku harus menanggung segala hal yang sangat bertolak belakang dengan pola pikirku dengan masyarakat di sini, hingga ujian terberat harus juga aku lalui, sebab kali pertama aku dan ayah tak sepaham. Aku hanya seorang diri, dalam kesendirian itu aku bertekad untuk menyakinkan ke mereka bawha kita harus menjaga kelestarian hutan tanah kita. Setiap harinya aku ke luar rumah tanpa sahabat la...