Surat Yang Tak Terbalas
Suara gesekan pakaian di malam hari, se-baskom pakaian telah aku cuci, sambil mengucek pakaian aku memikirkan sebuah cerita, dan aku menulis di paragraf berikutnya. Setelah angka itu, maka itulah awal cerinya. 1,2 dan 3............? Kemarin ku langkah-kan kakiku ke kampus, aku tak seperti temanku yang lain. mereka berkendara ke kampus dan menggunakan mobil angkutan kota. aku hanya berjalan menuju kampus orange di daerah parangtambung. aku ingin seperti mereka, namun apa daya ayah dan ibuku hanyalah seorang pengajar biasa yang tidak digaji oleh pemerintah, kebutuhan sehari-hari pun kami terkadang tak ter-cukupi. Ayah dan ibuku tinggal di sebuah desa terpencil di dataran Bulukumba bersama 3 orang adikku. Akulah anak sulung mereka, mereka menyuruh-ku untuk melanjutkan sekolah di Makassar, pada hal aku sudah beritahu mereka, kalau bapak dan ibu tidak dapat membiayai-ku, tidak usah dipaksakan pak. Namun ayah dan ibuku bersih kukuh untuk menyekolahkan-ku hingga ke-bangku perkuliahan. ...