Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Malam Ini

  Namaku Muldi, awal aku menjabat tanganmu di dalam kelas itu, lalu kamu memberi senyum. Hanya senyum. Katamu “aku sudah tahu namamu” Terima kasih. Kataku yang tak terucap   melalui bibir. Sejak itu, aku tak pernah melihatmu lagi. Semakin aku mencari, aku merasa kamu makin menjauh. Lalu kudiamkan diriku beberapa hari dan aku melihat kamu tak berbelanja disebuah pusat pertokoan. Kubuntuti dirimu sejauh mataku memandang.     Sebenarnya, akupun tak yakin kalau kamu adalah seseorang yang saya lihat itu. Sampai ketika, kamu berhenti di persimpangan jalan. Kamu berdiri, diam, kelihatannya sedang menunggu seseorang. Sejam aku melihatmu dari kejauhan, kamu tetap berdiri sembari menoleh kiri dan kanan. Beruntungnya, kamu tidak pernah menoleh kea rah belakang.      Rasanya aku merasa jenuh melihat kamu berdiri di persimpangan itu, sembari berpikir, kamu hanya mengabiskan waktu. Lebih baik waktumu itu kamu pergunakan untuk istrahat untuk mengumpulkan keku...

12 Bulan Purnama Sebelum Kita Bertemu Lagi

  Rasanya terlalu dini untuk mengucap selamat tinggal untukmu, terlalu kasihan untuk menghilangkan kenangan, dan terlalu kejam untuk melukai hati kamu dan aku. Namun, kamu pernah mengatakan seperti ini “kebersamaan ini ibarat roh dan jiwa, lambat laun akan berpisah” yah, hari ini aku baru menyadari itu semua, tepatnya hari selasa, 20 Agustus 2015. Bahkan kisah ini hampir sirna begitu saja. Kembali mengenang masa-masa pahit sebelum kepergianmu.     Butuh dua belas bulan purnama untuk aku bertemu dengan kamu lagi terhitung hari ini. Sejuta tanya dalam benak ketika hening datang, apalagi hujan di bulan ini. Terlalu dingin untuk menyelimuti anganku malam ini tentang dirimu sambil meneguk kopi latte ala Mr black. Tadinya kantuk menyerang system imunku, akan tetapi ia pergi begitu saja tanpa pamit. Tiba-tiba pikiranku diselimuti kembali olehmu. Aku berusaha untuk tidur, namun rasa kantuk itu pergi entah kemana bahkan tidak ada  tanda-tanda untuk datang.    ...