Eh Ternyata?.....




Malam minggu, namun lagi-lagi menyendiri. Nama saya Mule, sudah jomblo 9 tahun, TITIK. Cerita ini berawal pada malam ini, kali pertama-nya saya diajak jalan sama cewek, namanya Keren, dari namanya sih, ceweknya kelihatan feminim dan elegan, looks like-lah untuk anak ABG cabe-cabean zaman ini. Waw saya mulai degdekan bertemu dan  jalan dengan-nya, saya khawatir dengan penampilanku, ke-kakuhanku jalan dengan cewek, dan yang terpenting uang saya cukup atau tidak buat teraktir si Keren, maklumlah this the first time I hang out on Saturday night with a girl.
Huft seperti biasanya sebelum ke luar dari rumah, saya mesti izin dulu sama boss besar, yaitu mama, dan malam ini kali pertama saya izin untuk ke luar ber-malam minggu, takutnya mama banyak nanya lagi ke saya. Keluarnya dengan siapa? Pulangnya jam berapa? Tumben bermalam minnggu di luar. Sehingga untuk menghindari pertanyaan mama yang tidak jelas dan panjang lebar, saya urungkan niat untuk meminta izin ke Mama, maka saya lewat jalan alternative di rumah saya “Jendela”.
Saya dan Keren janjian ketemuan di Jl Ujung Pandang, tepat di depan fort Roterdam. Sebelumnya, saya dan Keren hanya kenalan lewat twitter, awalnya si Keren yang mention saya, dia bilang “Follback donksssss” namun sebelum saya follback, saya stalk dulu foto-foto yang dia upload di twitter. Wahhh setelah melihat-lihat foto si Keren di twitter ternyata sesuai dengan namanya, kelihatan elegan, menawan, dan manis. Tanpa mikir panjang saya langsung folback dan re-mention kembali ke twitternya “Followed”. Awalnya sih sok cuek sama dia, namun karena setiap kali saya buat status di twitter dia tidak pernah absen meretweet status saya. Lama kelamaan saya mulai chat sama dia via twitter, lalu saya kirimkan pesan di DM twitternya, “Halo Keren, senang kenalan dengan kamu. Dan terima kasih sudah mention dan retweer status-status alay saya” lima menit kemudian si Keren balas pesan saya “Halo juga Mule, senang banget kenalan dengan kamu, dan terima kasih” lalu saya membalas pesan dia “Kita sudah bertemu sebelumnya yah?” dia jawab “Tidak pernah, Aku (kata si Keren) malah mau ketemuan nih sama kamu” jawab saya “Serius?” lalu keren membalas lagi “Serius daeng” nah pada akhirnya kami menyepakati untuk bertemu pada Malam minggu di Jl Ujung Pandang tepat di depan fort Roterdam pukul 20.00 WITA, dan pesan terakahir di DM saya “Tidak pake ngaret yah daeng” Hehehehe
          Back to the topic. Lalu berangkatlah saya dengan rasa cemas, senang, sedih, pokoknya campur aduk-lah perasaan ini, mengutip perkataan teman saya yang bernama Muldi “Campur aduklah perasaan ini, karena pada akhirnya yang kamu akan dapatkan manis atau pahit-nya” saya berharap untuk pertemuanku ini kata “manis” yang menggambarkan suasana hatiku.     
Dalama perjalanku menuju lokasi janji-an kami, saya mendapatkan sedikit masalah, lagi dan lagi motor  Vespa buatan tahun 1960 yang saya kendarai mogok di tengah jalan dan tidak beruntungnya tepat di depan remaja cabe-cabean. Sementara saya me-repair motor andalan saya, datang seorang bapak, menghampiri saya, lalu beliau bertanya”Motor kamu kenapa nak?” saya jawab “mogok pak” saya kira si bapak pengin menolong saya, eh malah si bapak memarahi dan mengatai motor saya “Makanya suruh bapakmu beli motor baru, supaya tidak mogok dan tidak membuat macet” addduuuhh lumayan mengores hati ini. Sabar sabar sabar…
Jam tangan KW 5 ku ber-brand casio sudah menunjukkan pukul 19.00. kurang sejam jadwal pertemuan kami, dan motor vespaku-pun sudah berkompromi lagi, tanpa pikir panjang saya langsung tancap gas menuju lokasi. Kurang 5 menit pukul 20.00 saya tiba di lokasi, saya turun dari motor, mengecek tatanan rambut jatuhku yang membosankan, t-shirt-ku yang baru saya beli seharga Rp.20000 ber merek billabong alias KW 10, celana jeans import yang seharga Rp. 5000 alias cakar.
Sudah beres dan cakep serta perasaan ini semakin degdekan, sedih, gila, tepatnya campur aduk. Saya mulai menapakkan kakiku perlahan-lahan menuju ford Roterdam, selang beberapa menit, saya tiba tepat di depan fort Roterdam. Astaga astaga ya Allah
Kok yang asli dan yang di foto jauh sekali bedanya, yang di foto kelihatan feminim, elegan, putih, dan menawan. Eh pas lihat aslinya subhanallah lebih dari itu, dia juga kelihatan tajir. Sayangnya kok nada sapaannya aga beda yah dari cewek biasanya, dan ternyata dia adalah wanita peralihan DNA. Kaburrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTANYAAN WAWANCARA ADS/AAS

Ayah-ayahan atau Ayat Ayatan

Masa Lalu