Saya ‘ingin sekali menceritakan mengenai kampung halamanku di khalayak umum, mengabdi , meningnkatkan mutu pendidikan, dan menumbuhkan jiwa kreativitas anak mudah, cita-cita saya’ . sangat sederhana kedengarannya, namun memiliki nilai sosial, pengabdian yang tak ternilai. Kutipan di kalimat diatas selalu saya tulis di dinding-dinding bangunan yang menjulang tinggi dengan harapan suatu saat akan ada yang membacanya, entah itu siapa orangnya. Tidak lupa saya menulis nama kampungku di pojok kanan bawah kutipan diatas ‘BONTOBANGUN’ beserta nama saya. Keluar rumah bukan hal yang biasa bagi saya, tidak sama halnya dengan remaja lain yang semaunya saja keluar rumah, namun saya selangkah keluar dari pintu rumahku, Mba’ indah pasti memarahi saya, bukan karena Mba’ indah galak dan mengintimidasi saya, namun karena dia sangat sayang kepada saya. Mungkin karena Mba’ indah takut kalau saya ditabrak mobil, motor, atau kereta. Tidak banyak bangunan yang saya coret untuk kutipan ...